Secara umum, genocide (berasal dari bahasa Latin genos: kelahiran/persediaan dan cidium: pembunuhan) diterjemahkan sebagai “pembantaian terstruktur atas suatu kelompok etnis atau suku bangsa”. Pada tahun 1948, melalui kesepakatan Pencegahan dan Sanksi Kejahatan Genosida (United Nations Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide), PBB merumuskan genocide sebagai “segala bentuk tindakan yang merupakan upaya yang didasari oleh niat/maksud untuk memusnahkan suatu kelompok etnis/ras, agama, suku bangsa atau bangsa, baik secara sebagian atau sepenuhnya”.
Sejauh ini, pembantaian massal atas kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II diakui sebagai kasus kejahatan genocide terbesar dan terkejam sepanjang sejarah. Namun, kasus Genocide pada PD II bukanlah kasus pertama. Sebelum itu—selama dan beberapa saat setelah Perang Dunia I—kasus genocide sudah terjadi di bawah kekuasaan Ottoman. Tak lain dan tak bukan, kejahatan ini terjadi di
Genocide di Armenia dikenal dengan sebutan Armenian Holocaust atau Armenian Massacre, sementara bangsa Armenia sendiri menamainya Mec Yegern atau Kejahatan Besar (The Great Crime). Menurut catatan sejarah, peristiwa ini terjadi pada tahun 1915-1917, walaupun pada kenyataannya pembantaian ini sudah terjadi sejak tahun 1894 dan tidak serta merta berakhir pada tahun 1917. Walaupun otak dari pembantaian massal ini adalah pemerintahan Ottoman yang notabene adalah bangsa Turki dan sekaligus ‘perpanjangan tangan’ Turki di Armenia, namun Republik Turki sendiri menolak dianggap bertanggung jawab atas kejahatan ini.
Pada tahun 1909, pemerintahan Ottoman membantai sekitar 15 sampai 30 ribu warga Armenia di provinsi Adana. Pembantaian yang dikenal sebagai The Adana Massacre ini merupakan upaya menghabisi bangsa
Pada tanggal 24 April 1915, pemerintahan Ottoman yang diwakili oleh Mehmed Talat Pasha menangkap paksa 50 orang cendekiawan dan pemimpin komunitas bangsa Armenia di Konstantinopel (sekarang dikenal sebagi Turki). Menyusul kemudian, orang-orang sipil
‘Deportasi’ bukanlah satu-satunya cara yang ditempuh pemerintahan Ottoman unuk memusnahkan bangsa
International Association of Genocide scholars memperkirakan bahwa jumlah bangsa
THE SECRET HOLOCAUST
Karena masih belum banyak diketahui dunia luas, para sejarawan dan ilmuwan menyebut kejahatan pembantaian atas bangsa
Wow.
BalasHapusHmm.
BalasHapus