Pencarian

GO-BLOG

Bacalah, Karena Membaca Menambah Pengetahuan

Selasa, 03 Mei 2011

Sisi Lain Adlof Hitler


Di mana-mana sosok Hitler memang digambarkan kejam dan diktator tidak berperi kemanusiaan, tapi benarkah itu? ini lah fakta-fakta lain yang mungkin belum semuanya kalian tahu.
* Bercita-cita jadi seorang Pelukis/Seniman. Tetapi Ayahnya ingin dia jadi Pegawai Negeri jadinya dia di gebukin melulu dan dimasukin ke sekolah akademik dan bukan seni.

*Ibunya selalu menginginkan yang terbaik buat Hitler dan memberikan kasih sayang yang besar untuk Hitler. Ibunya selalu memeluk Hitler sehabis dipukuli ayahnya dan Sepanjang hidupnya Hitler selalu membawa foto ibunya didalam sakunya sampai akhir hayatnya.

*Hitler sebenarnya anak yang pandai di sekolah tetapi dia tidak suka sekolah akademis dan lebih ingin masuk sekolah seni. Akhirnya dia malas2xan dan rapornya mendapatkan nilai jelek. Ayahnya sangat marah kepadanya dan memukulinya habis2xan. Hitler memutuskan meninggalkan sekolah pada usia 15 thn dengan mendapat dukungan ibunya, dia memutuskan mengadu nasib ke Wina untuk hidup sebagai seorang seniman.

*Ikut test buat bea siswa di Universitas seni di Wina, tetapi profsor yang ngujinya bilang dia lebih cocok jadi Arsitek dibanding Seniman. Sialnya gak keterima karena dia gka punya pendidikan Tekhnik yang dibutuhin.

*Jadi gelandangan selama 5 thn, hidup di rumah kumuh di Wina, tinggal bersama keluarga Yahudi dalam sebuah rumah sempit dengan 6 orang lainnya.

*Menjadi pelukis jalanan dan menerima makanan sumbangan dari Gereja. Karena kasihan dengan Hitler seorang Yahudi yang berbisnis jual beli barang seni bernama Max Rothman mengambil Hitler sebagai pegawainya. Dia ditugaskan melukis untuk kartu pos dan mendapatkan upah minimum.

*Ketika PD 1 pecah, dia menjadi Sukarelawan pasukan Bavaria (Prusia) walaupun dia sebenarnya WN Austria dan bukan Jerman. Dia sebelumnya melamar masuk jadi prajurit Austria tetapi di tolak karena tidak lolos tes kesehatan, laporan kesehatan nya yang masih ada sampai sekarang menyebutkan bahwa Hitler terlalu lemah untuk membawa perlengkapan standar militer yang seberat 48 kg saat itu dan berjalan sejauh 5 km. Dia juga tidak mampu mengangkat "Riffle" gun dalam waktu yg lama. Dia juga disebutkan mengalami malnutrisi karena bertahun2x tidak mendapatkan gizi yang cukup.

*Ketika Resimennya dikirim ke garis depan, mereka terkena tembakan Artileri pasukan perancis dan 600 orang hanya 32 yang selamat dan termasuk Hitler. Dia selamat karena badannya yang kecil tidak kuat membawa ransel tentara yang besar sehingga jalannya dibelakang resimennya.

*Karena tubuhnya yang kecil dan larinya yg cepat, dia mudah melalui parit2x pertahanan yang sesak dan sempuit, Hitler ditugaskan menjadi pengirim pesan. Suatu kali paritnya diserang gas beracun, tetapi Hitler tidak berada ditempat karena sedang mengantar pesar. Dia terlambat kembali gara2x menyelamatkan seekor anjing Herder jerman yang dibawanya bersamanya. Selamatlah Hitler dari serangan Gas beracun.

*Hitler walaupun tidak disukai oleh sesama prajurit dan karena tubuhnya yang kecil dibandingkan rata2x prajurit Jerman, maka dia sering menjadi bahan tertawaan. Tetapi keberaniannaya diakui oleh para atasannya. Hitler menerima 6 medali tertinggi untuk keberanian yaitu The Iron Cross. Dia seringkali harus berlari menghindari tembakan senjata musuh hanya demi mengirimkan surat kepada komandan di garis depan.

*Suatu kali juga, Hitler sedang duduk didalam kemahnya bersama prajurit yang lain, kemudian Anjing Herder itu lepas dan Hitler mengejarnya sambil jatuh bangun. Prajurit2x yang lain mentertawakan kejadian itu, dan Hitler pun kesal. Akhirnya dia menyeret anjingnya keluar untuk di tembak. Sesaat setelah Hitler keluar dari tenda dan membawa Anjingnya, Artileri Berat menghantam Kemah itu dan seluruh anggota Pletonnya tewas hanya tersisa Hitler seorang saja.

*Di akhir PD 1, dia terkena serangan gas mustard tetapi tidak menewaskan dirinya, hanya membutakan matanya sementara akibat dia telat menggunakan masker. Dia berlari kemana anjingnya menuntunnya dan kemudian tersangkut dikawat berduri. Dia selamat karena menjauhi arah hembusan angin yg membawa gas beracun.

*Dikabarkan bahwa dokter telah mendiagnosa bawha Hitler akan buta selamanya seperti prajurit lain yang terkena gas mustard, tetapi karena Hitler menangis terus menerus selama beberapa hari ketika mendengar kekalahan Jerman, hal ini membuat matanya yg masih dibungkus perban menjadi lembab dan ketika dokter membuka perban itu, Hitler dapat melihat.

*Seorang Kapten atasan Hitler pada PD1 berkata bahwa Hitler tidak akan mampu memiliki karir cemerlang dibidang militer karena Hitler tidak memiliki attribut kepemimpinan dan tidak akan bisa jadi seorang pemimpin.

*Hitler adalah seorang pemalu, walaupun dia mampu berbicara berapi-api dihadapan ribuan orang, tetapi dia memiliki kecenderungan untuk canggung berhadapan 1-1 dengan lawan bicaranya.

*Hitler adalah seorang Vegetarian (walaupun terkadang dia makan daging, atas saran dokternya), tidak minum bir atau alkohol (hanya minum Wine sesuai saran dokternya) dan tidak merokok. Dia sangat Anti-Rokok dan dimana dia berada tidak boleh ada asap rokok, walaupun dia tidak mengeluarkan larangan untuk rokok tetapi seperti sudah diketahui umum bahwa tidak boleh merokok di tempat umum terutama di Berlin dan Munich kalo tidak mau di ciduk sama SS.

*Hitler menawarkan sebuah jam tangan emas bagi para bawahannya yang bisa menghentikan kebiasaan merokok mereka. Ketika Hitler bunuh diri, sebagian besar perwira militer di bunkernya langsung menyalakan rokok dan menghisap rokok untuk meredakan ketegangan karena saat itu Berlin sudah dikepung tentara merah Sovyet.

*Hitler tidak mengijinkan perburuan binatang untuk diambil bulunya, dia memerintahkan pasukan Nazi untuk menggunakan bahan sintetis sebagai selimut dan jubah musim dingin.

*Hitler acap kali mengambarkan proses penyembelihan binatang dan proses pengolahan daging secara eksplisit dan mengajak agar orang lain tidak memakan daging dan menjadi vegetarian seperti dirinya.

*Hitler memerintahkan martin borman untuk membuat rumah kaca khusus sebagai tempat menumbuhkan sayuran dan buah2xan untuk di konsumsi Hitler.

*Hitler pernah berkata bahwa Orang yang lebih dia benci dari Orang Yahudi adalah suami yang memukul Istrinya/anaknya dan menelantarkan keluarganya. Menurut Dia orang jenis ini harus di hukum mati.

*Walaupun orang menganggapnya Diktator yg bisa berbuat apa saja, tetapi Hitler hanya memiliki uang sejumlah 180,000 Reichmark saja di dalam tabungannya. Itu semua didapatkannya dari penjualan buku dan gajinya sebagai Reichchancelor selama 12 thn. Dia tidak pernah mengambil sepeser pun uang negara dan menkontribusikan apapun yang dia punya unutk 3rd Reichnya.

*Hitler sangat mengagumi Mussolini dan menjadikan Mussolini sebagai Idolanya sampai dia bertemu langsung dengan Mussolini dan merubah pandangannya soal ini.

*Hitler adalah seorang Protestant walaupun terlahir dari sebuah keluarga Catholic. Dia mengidolakan Martin Luther sebagai seorang Reformator sejati.

*Walaupun sering digambarkan mengenakan seragam militer, Hitler tidak pernah mengenyam pendidikan militer apapun dan pangkat terakhir Hitler didalam bidang Militer adalah seorang Kopral.

*Seragam Coklat SA dan Hitler Youth di rancang oleh Hugo Boss pada thn 1933. Dikemudian hari Hugo Boss juga mengerjaakan pembuatan seragam hitam SS. Hitler sangat menyukai seragam yang dirancang Hugo Boss dan mereka mendapatkan sebagian besar kontrak pembuatan seragam Nazi.

*Hitler menginginkan sebuah mobil "murah meriah" bagi rakyatnya, dia mengambarkan konsep mobil yg di inginkannya diatas selembar kertas tissue pada sebuah acara makan malam dan diberikan kepada Dr Ferdinand Porsche untuk membuatnya. Mobil ini dikemudian hari dikenal dengan nama VW (Volkswagen/mobil rakyat).

Orang Ini Menjawab Adanya Agama



Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada? Apakah kejahatan itu ada? Apakah Tuhan menciptakan kejahatan? Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini.

"Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi.

"Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab,
"Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."

Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut.

Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau agama itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?"

"Tentu saja," jawab si Profesor

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Apakah kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab,
"Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."


Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja gelap itu ada."

Mahasiswa itu menjawab,
"Sekali lagi anda salah, Pak.Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak."

"Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna."

"Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab,
"Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab,

"Sekali lagi Anda salah, Pak. Kejahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan."

"Tuhan tidak menciptakan kejahatan. Kejahatan adalah hasil dari tidak hadirnya Tuhan di hati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.

Dan Mahasiswa Itu Adalah
Albert Einsten

Asal Mula Freemasonry




Freemasonry adalah organisasi Yahudi Internasional, sekaligus merupakan gerakan rahasia paling besar dan paling berpengaruh di seluruh dunia. Freemasonry terdiri dari dua kata yang di satukan. Free artinya bebas atau merdeka, sedangkan Mason adalah juru bangun atau pembangun.

Tujuan akhir dari gerakan Freemason ini adalah membangun kembali cita-cita khayalan mereka, yakni mendirikan Haikal Sulaiman atau Solomon Temple.

Tentang Haikal Sulaiman atau Solomon Temple ini sendiri banyak sumber yang mendefinisikan berlainan. Salah satu tafsir yang paling populer adalah, bahwa Haikal Sulaiman berada di tanah yang kini di atasnya berdiri Masjidil Aqsha.

Mereka meyakini, tahun 1012 Sebelum Masehi (SM), Nabi Sulaiman membangun Haikal di atas Gunung Soraya di wilayah Palestina.

Tapi pada tahun 586 SM, Raja Nebukhadnezar dari Babilonia menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Tahun 533 SM, bangunan ini didirikan kembali oleh seorang bernama Zulbabil yang telah bebas dari tawanan Babilonia. Atas kebebasannya itulah, ia membangun kembali Haikal Sulaiman.

Pada tahun ke 70 M, seorang penguasa Romawi menaklukkan Palestina dan membakar serta menghancurkan Haikal Sulaiman ini. Kerusakan terus-menerus dialami setelah penyerbuan Bangsa Hadriyan.

Begitu pula saat kekuasaan Muslim, konon Haikal Sulaiman di hancurkan dan sebagai gantinya didirikan Masjidil Aqsha pada abad ke-7.

Tapi tafsir lain tentang hal ini juga mengartikan Haikal Sulaiman juga sebagai wilayah kekuasan yang luas membentang. Bahkan ada yang menariknya hingga sampai wilayah Khaibar, saat kaum Yahudi diusir di zaman Rasulullah Muhammad.

Karena itu, mereka meyakini harus menguasai seluruh dunia, bahkan hingga tanah Khaibar, tempat mereka terusir dahulu karena penghianatanya pada Rasulullah dan piagam Madinah.

Dan untuk itulah mereka bekerja dan membangun, yaitu untuk merebut Haikal Sulaiman dan mendirikan kekuasannya secara nyata, serta mempengaruhi pemerintahan dan kekuasan yang mampu mereka pengaruhi.

Dan untuk menebar kekuasaan itu, salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh gerakan ini adalah agama-agama, terutama agama Samawi atau agama-agama wahyu, Kristen dan Islam.



Sebelum kaum muslimin sadar tentang bahaya gerakan Freemason, perlawanan terhadap organisasi ini terlebih dulu dilakukan oleh kalangan pemimpin gereja. Perlawanan gereja Katholik ini terjadi karena Freemason telah menjadi organisasi tempat berkumpulnya kaum anti-agama.

Dalam sebuah artikel berjudul The Earlier Period Of Freemasonry yang di Mimar Sinan, turki, Freemason disebut sebagai tempat berkumpul para anggota Mason yang mencari kebenaran di luar gereja. Dan ini menjadikan awal abad-18 sebagai tahun-tahun yang penuh pertarungan antara gereja Katholik dengan Freemason di Eropa.

Sejak awal berdirinya, Fremason telah menyokong kebebasan beragama, sama persis dengan yang terjadi belakangan ini di berbagai negara, liberalisasi keagamaan.

Freemason berdiri di Inggris secara resmi pada tahun 1717. Tapi tampaknya, sebelum tahun itu pun, Freemasonry telah eksis. Bahkan sejak abad sebelumnya. Tahun 1641, seorang keluarga kerajaan Inggris, Robert Moray tercatat sebagai anggota cabang Freemason di Edinburg, tepatnya 20 Mei 1641.

Nama lain yang juga tercatat sebagai anggota Freemason sebelum tahun 1717 adalah Elias Ashmole tercatat sebagai anggota Freemasonry di Lanchasire pada 16 Oktober 1646. Dan ia juga salah seorang dari royal family atau keluarga kerajaan.

Dari catatan di atas, sebetulnya bisa ditarik kesimpulan bahwa tahun 1717 hanya tahun pemantapan saja dari tahap-tahap yang telah dilakukan oleh gerakan Freemson. Tahun ini dijadikan sebagai tahun ekspansi untuk melakukan dan menancapkan pengaruh mereka di seluruh dunia.

Tahun 1717 ini dijadikan sebagai tonggak bagi Freemason unuk memulai perangnya yang akan sangat panjang kepada umat beragama dan kepada agama itu sendiri.

Seorang kepala gereja protestan di London yang bernama Anderson dan berdarah Yahudi menjadi motor penggeraknya pada 24 Juni 1717. Pada momentum inilah Freemason mendirikan Grand Lodge of England dengan menggabungkan empat lodge menjadi satu.

Banyak sumber Freemason menjelaskan bahwa sejarah berdirinya gerakan ini berakar jauh dan bisa dilacak hingga ke masa Ordo Knight of Templar saat perang Salib di Yerusalem, Palestina.

Saat Paus Urbanus II, tahun 1095, usai Konsili Clermont menyerukan Perang Suci atau Crusade dan memobilisasi kaum Kristiani di seluruh Eropa untuk turut berperang merebut Yerusalem kembali dari kekuasaan Muslim.




Paus Urbanus II membakar emosi massa dengan cara mengabarkan kabar bohong. Ia mengatakan umat Kristen di Palestina telah dibunuh, dibantai dan dibakar di dalam gereja-gereja oleh pasukan Turki Seljuk yang Muslim. Ia juga membakar kemarahan kaum Kristiani dengan mengatakan bahwa kaum kafir (Muslim Turki, pen.) telah dan sedang menguasai makam Yesus Kristus.

Paus Urbanus II menyerukan agar seluruh pertikaian yang terjadi selama ini antar pemeluk dan kesatrian Kristen harus diakhiri, karena ada musuh yang lebih berbahaya dan harus segera dihancurakan: Islam dan kaum Muslimin.

Ia juga mengiming-iming dengan bujukan surgawi, bahwa siapa yang berangkat ke medan perang kan dibebaskan dari seluruh dosa dan di jamin akan mendapat surga.

Hasilnya, ribuan kaum Kristiani berangkat menuju Palestina dengan kemarahan. Dan setibanya di sana, terjadi pembantaian besar-besaran atas penduduk Yerussalem dan Palestina.

Selama dua hari penyerbuan terjadi pembantaian yang tak bisa diterima akal sehat dan rasa kemanusiaan. Sebanyak 40.000 penduduk Palestina terbantai. Beberapa sejarawan menggambarkan, saat itu darah menggenangi tanah Yerusalem.

Ada yang menyebut darah menggenang setinggi mata kaki, bahkan ada yang menggambarkan darah menggenang hingga lutut manusia dewasa.

Tentara berperang dengan motivasi mendapatkan emas dan permata, dan juga banyak para kesatria Prancis tercatat membelah perut korban-korban mereka. Mereka mencari emas atau permata yang kemungkinan di telan penduduk Palestina sebagai upaya penyelamatan harta.


Setelah mereka menguasai tanah Palestina, pasukan Salib yang terdiri dari banyak unsur mulai mendirikan kelompoknya masing-masing. Mereka tergabung dalam ordo-ordo tertentu.

Para anggota ordo ini datang dari seluruh tanah Eropa, yang ditampung di biara-biara tertentu dan berlatih cara-cara militer di dalam biara tersebut. Dan satu dari sekian ordo yang sangat mencuat namanya adalah Ordo Knight of Templar.



Knight of Templar juga disebut sebagai tentara miskin Pengikut Yesus Kristus dan Kuil Sulaiman. Disebut miskin karena tergambar dari logo yang mereka gunakan, seperti dua tentara yang menunggang seekor keledai. Untuk menunjukkan bahwa mereka miskin, sampai-sampai satu keledai harus dinaiki dua orang tentara Knight of Templar.

Bahkan tercatat, mereka dipaksa untuk makan tiga kali saja dalam semingu. Sedangkan nama Kuil Sulaiman mereka pakai karena mereka menjadikan markas mereka yang dipercayai sebagai situs runtuhnya Kuil Sulaiman atau Solomon Temple.

Tapi sesungguhnya, pemilihan markas di bukit ini bukan sebuah kebetulan yang bersifat geografis semata, karena para pendiri ordo Knight of Templar sesunguhnya punya cirta-cita sendiri untuk mengembalikan kejayaan dan berdirinya Kuil Sulaiman sebagai tempat suci kaum Yahudi atau tempatnya kaum Mason.

Sepanjang bisa terlacak, pendiri ordo ini adalah dua kesatria Prancis, yaitu Hugh de Pavens dan God frey de St Omer. Spekulasi dari kalangan sejarawan mengatakan, bahwa ada darah-darah Yahudi yang mengalir dalam tubuh dan cita-cita para pendiri Ordo Knigh of Templar.

Para perwira tinggi Kristen tersebut, sesungguhnya proses convertion yang mereka lakukan hanyalah cara untuk menyelamatkan diri, dan sesungguhnya mereka masih berpegang teguh pada doktrin-doktrin Yahudi, terutama Kabbalah.


Meski mereka menamakan diri sebagai tentara miskin, sesunguhnya mereka tidak miskin sama sekali. Atau setidaknya, masa miskin itu hanya mereka rasakan di awal-awal berdirinya Knight of Templars. Dalam waktu yang singkat mereka mampu menjadi sangat kaya raya dengan jalan melakukan kontrol penuh terhadap peziarah Eropa yang datang ke Palestiana.

Salah satunya adalah dengan cara merekrut anak-anak muda putra para bangsawan Eropa yang tentu saja akan melengkapi anak mereka dengan perbekalan dana yang seolah tak pernah kering jumlahnya. Mereka juga disebut sebagai perintis sistem perbankan pertama pada abad pertengahan.

Saat itu banyak orang-orang Eropa yang ingin pindah atau setidaknya berziarah ke Palestina. Dan tentu saja perjalanan yang jauh dari Eropa memerlukan bekal yang tidak sedikit.

Ada yang membawa seluruh harta mereka dalam perjalanan, tapi karena tentara Salib disepanjang perjalanan hidup dalam kondisi ayng sangat mengenaskan dan mereka sangat tergiur oleh harta kekayaan, tidak jarang terjadi perampokan bahkan saling bunuh antar orang Kristen disepanjang perjalanan menuju Palestina.

Lalu ditemukan cara, para peziarah tidak perlu membawa harta mereka dalam perjalanan. Mereka hanya perlu menitipkannya pada sebuah perwakilan Templar di Eropa, mencatat dan menghitung nilainya dan mereka berangkat ke Palestina berbekal catatan nilai harta yang nantinya akan ditukarkan dengan nilai uang yang sama di Palestina.

Gerakan ini banyak didominasi oleh Ordo Knight of Templar yang membuat mereka sangat kaya raya karena mendapat keuntungan dari sistem bunga yang mereka kembangkan. Dan inilah embrio atau cikal bakal perbankan yang kita kenal sekarang.

Markas Knight of Templar di Prancis menjadi rumah penghimpunan harta terbesar di Eropa. Lambat laun mereka menjadi bankir bagi para Paus dan Raja. Bagaimana tidak cepat kaya, setiap tahunyya King Henry II of England mendonasikan uang untuk menanggung biaya hidup 15.000 tentara Knight of Templar dan juga Knight Hospitaler selama mereka berperang dalam Perang Salib di tahun 1170.

Untuk menggambarkan betapa besarnya institusi perbankan yang dijalankan Templar, pada saat itu organisasi ini memiliki 7.000 pegawai lebih hanya untuk mengurusi masalah keuangan. Mereka juga memiliki tak kurang dari 870 istana, kastil, dan rumah-rumah para bangsawan yang terbentang dari London hingga Yerusalem.

Karena ordo ini sangat berkuasa, lambat laun mereka mulai menampakkan ciri aslinya, yakni sebagai penganut Mason. Mereka mengembangkan doktrin dan ajaran mistik, juga kekuatan sihir di biara-biara mereka. Mereka memuja setan dan mendatangkan roh-roh untuk berkomunikasi.

Apa yang mereka praktikkan ini disebut sebagai Kabbalah, sebuah tradisi mistik Yahudi kuno yang telah berkembang bahkan sejak zaman sebelum Fir’aun.

Mengetahui hal ini, Raja Prancis Philip le Bel, pada tahun 1307 mengeluarkan seruan untuk menangkap dan membubarkan ordo Knight of Templar karena dituduh telah melakukan bid’ah. Dalam perkembangannya, Paus Clement V, turut bergabung untuk memerangi kaum Mason ini dengan mengeluarkan kembali vonis inquisisi.

Terjadi banyak penangkapan dan interogasi, dan beberapa pimpinan Ordo Knight of Templar yang bergelar Grand Master (penyebutan ini masih dipakai sebagai tingkat tertinggi dalam gerakan Freemasonry sampai sekarang, pen) ikut menjadi korban.

Dari beberapa penangkapan dan interograsi didapatkan keterangan bahwa anggota-anggota Templar telah melakukan kejahatan seksual terhadap beberapa perempuan bangsawan, melakukan sodomi, menyembah kucing, memakan daging teman-teman mereka sendiri yang sudah mati.

Bahkan salah seorang saksi mata mengatakan, para Templar memperkosa perawan-perawan hingga hamil dan bayinya dibunuh dengan cara yang sadis untuk kemudian di bakar dan diambil minyaknya, dijadikan minyak suci untuk persembahan para pemimpin mereka.

Pada tahun 1307, Raja Philip IV memerintahkan penangkapan Jacques de Molay. Dan setelah melalui penyiksaan demi penyiksaan, de Molay mengakui segala ritual bid’ah yang dilakukan oleh Ordo Templar. Pada tahun 1312, Ordo Knight of Templar dilarang dan dibubarkan.

Dan atas perintah Gereja dan Raja , dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1314, para pimpinan Templar dihukum mati, termasuk Jacques de Molay, salah satu Grand Master terpenting Ordo Templar. Jacques de Molay sendiri divonis sebagai heretic (bid’ah) atau kafir dan dihukum dengan cara dibakar hidup-hidup di depan raja Philip IV.


Dan sebelum menghembuskan napasnya, de Molay mengeluarkan kata-kata bahwa Raja Philip dan Paus Clement harus mengikutinya, mati, dalam waktu satu tahun. Dan sejarah mencatat, Raja Philip IV meninggal tujuh bulan kemudian, disusul Paus Clement sebulan setelah Raja Philip mangkat.

Setelah itu terjadi pemusnahan besar-besaran, sekali lagi atas kaum Yahudi, dan kali ini bermula dengan kasus Knight of Templar atau kaum Mason. Pemusnahan ini tak hanya terjadi di Palestina, tapi juga terjadi di Eropa. Mereka diburu untuk ditangkap dan dibunuh.

Sampai akhirnya mereka berhasil melarikan diri dan mendapat perlindungan dari Raja Skotlandia, Robert The Bruce yang dilantik dan menduduki singgasana Raja pada tahun 1306.

Dan di tanah baru ini pula mereka menyusun kekuatan kembali. Dan Skotlandia menjadi salah satu yang menentukan dalam perkembangan gerakan Freemason.

Armenian Genocide

Armenian Genocide 

Secara umum, genocide (berasal dari bahasa Latin genos: kelahiran/persediaan dan cidium: pembunuhan) diterjemahkan sebagai “pembantaian terstruktur atas suatu kelompok etnis atau suku bangsa”. Pada tahun 1948, melalui kesepakatan Pencegahan dan Sanksi Kejahatan Genosida (United Nations Convention on the Prevention and Punishment of the Crime of Genocide), PBB merumuskan genocide sebagai “segala bentuk tindakan yang merupakan upaya yang didasari oleh niat/maksud untuk memusnahkan suatu kelompok etnis/ras, agama, suku bangsa atau bangsa, baik secara sebagian atau sepenuhnya”.

Sejauh ini, pembantaian massal atas kaum Yahudi pada masa Perang Dunia II diakui sebagai kasus kejahatan genocide terbesar dan terkejam sepanjang sejarah. Namun, kasus Genocide pada PD II bukanlah kasus pertama. Sebelum itu—selama dan beberapa saat setelah Perang Dunia I—kasus genocide sudah terjadi di bawah kekuasaan Ottoman. Tak lain dan tak bukan, kejahatan ini terjadi di Armenia, dan dianggap sebagai salah satu peristiwa genocide pertama di zaman modern.

Genocide di Armenia dikenal dengan sebutan Armenian Holocaust atau Armenian Massacre, sementara bangsa Armenia sendiri menamainya Mec Yegern atau Kejahatan Besar (The Great Crime). Menurut catatan sejarah, peristiwa ini terjadi pada tahun 1915-1917, walaupun pada kenyataannya pembantaian ini sudah terjadi sejak tahun 1894 dan tidak serta merta berakhir pada tahun 1917. Walaupun otak dari pembantaian massal ini adalah pemerintahan Ottoman yang notabene adalah bangsa Turki dan sekaligus ‘perpanjangan tangan’ Turki di Armenia, namun Republik Turki sendiri menolak dianggap bertanggung jawab atas kejahatan ini.

Pada tahun 1909, pemerintahan Ottoman membantai sekitar 15 sampai 30 ribu warga Armenia di provinsi Adana. Pembantaian yang dikenal sebagai The Adana Massacre ini merupakan upaya menghabisi bangsa Armenia yang—dengan didukung oleh Rusia—menentang pemerintahan Ottoman serta diskriminasi yang dilakukannya terhadap bangsa Armenia yang menganut Nasrani.

Pada tanggal 24 April 1915, pemerintahan Ottoman yang diwakili oleh Mehmed Talat Pasha menangkap paksa 50 orang cendekiawan dan pemimpin komunitas bangsa Armenia di Konstantinopel (sekarang dikenal sebagi Turki). Menyusul kemudian, orang-orang sipil Armenia pun diangkut paksa dari rumahnya. Kemudian, para tawanan tersebut dipaksa berjalan kaki dalam iring-iringan long march menuju sebuh gurun yang kini dikenal sebagai Syria, dengan hanya diberi jatah makanan dan air yang sangat jauh dari cukup. Walaupun pemerintahan Ottoman sendiri menyebutnya sebagai ‘deportasi’, namun pada kenyataannya, sepanjang perjalanan itu, banyak orang Armenia yang dibantai tanpa memandang umur atau jenis kelamin, seringkali juga didahului pemerkosaan atau kekerasan seksual.

‘Deportasi’ bukanlah satu-satunya cara yang ditempuh pemerintahan Ottoman unuk memusnahkan bangsa Armenia. Pemerintahan Ottoman juga melakukan pembakaran massal atas sekitar 5 ribu warga Armenia di 3 desa yaitu Bitlis, Mus, dan Sassoun. Banyak orang Armenia, sebagian besar anak-anak, juga ditangkapi dan diangkut dengan kapal untuk kemudian ditenggelamkan ke Laut Hitam. Selain itu, upaya pemusnahan juga dilakukan dengan menggunakan racun atau obat-obatan berbahaya dalam dosis tinggi, gas beracun, serta penyakit tifus yang ditularkan secara sengaja lewat suntikan.

International Association of Genocide scholars memperkirakan bahwa jumlah bangsa Armenia yang menjadi korban pembantaian ini mencapai 1,5 juta orang—itu pun baru jumlah yang tercatat sebagai korban pada tahun 1915-1917.

Armenia baru benar-benar merdeka pada tanggal 23 Agustus 1991 sebagai Republik Armenia.

THE SECRET HOLOCAUST


Karena masih belum banyak diketahui dunia luas, para sejarawan dan ilmuwan menyebut kejahatan pembantaian atas bangsa Armenia sebagai The Secret Holocaust atau The Forgotten Genocide. Walaupun demikian, bukan berarti kasus ini terkubur begitu saja. Sejak tahun 1940an, setidaknya sudah ada lebih dari 25 film—dokumenter dan fiksi—yang mengangkat peristiwa kelam ini